Banyak dari kita yang mengerti bahwa rokok itu berbahaya bagi
kesehatan, tetapi masih banyak yang mengacuhkannya. Meskipun pada bagian
bungkus rokok terdapat gambar dan peringatan yang bisa kita baca dengan
mudah tentang bahaya merokok, tetapi masih banyak dari kita yang
menghisap rokok dan merasa acuh bahwa kegiatan merokok dapat merugikan
diri sendiri dan orang lain, seperti yang terdapat pada bungkus rokok
tersebut.
Saat ini kegiatan merokok bukan hanya dilakukan oleh orang
dewasa saja, melainkan anak-anak dibawah usia sudah banyak yang
melakukannya. Berbagai macam cara dilakukan untuk mencegahnya, mulai
dari peringatan tentang bahaya merokok, sanksi yang diberikan agar
berhenti merokok, anjuran dilarang merokok
dan lain sebagainya. Para anak sekolah ada yang melakukannya secara
sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Sungguh sangat
memperihatinkan, bagaimana tidak karena kandungan zat kimia pada rokok
dapat menghambat perkembangan sel-sel yang terdapat pada tubuh mereka
terutama untuk otak. Jika otak mereka telah teracuni oleh rokok, maka
bisa menyebabkan berkurangnya daya ingat mereka akan pelajaran. Hal ini
tentu sangat berbahaya, karena mengingat mereka adalah para generasi
penerus bangsa yang kelak akan menggantikan para pemimpin.
Telah
kita ketahui bersama bahwa dalam sebatang rokok mengandung ribuan zat
kimia berbahaya, dimana lima puluh persen diantaranya telah
dikategorikan sebagai zat kimia berbahaya yang mempunyai dampak buruk
bagi kesehatan tubuh. Zat kimia tersebut antara lain Acetone (bahan
dalam cat), radioaktif Polonium-201, naphthalene, DDT (bahan pestisida),
Amonia (pembersih untuk toilet), dan racun berbahaya lainnya. Pada saat
sebatang rokok dibakar, maka rokok tersebut menghasilkan gas hidrogen
sianida yang biasanya dipergunakan untuk hukuman mati. Apalagi jika
pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO)
yang menyebabkan pembuluh darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru.
Selain itu zat kimia lain yang berbahaya dan sering kita dengar adalah
Tar dan Nikotin. Tar adalah zat yang terdapat pada aspal dan dapat
mengakibatkan gejala kanker. Nikotin adalah sebuah zat yang bisa
merangsang saraf dan otak hingga menyebabkan efek kecanduan. Kedua zat
inilah yang memiliki peranan penting hingga menyebabkan seorang perokok
menjadi sulit meninggalkan rokok. Menurut penelitian yang dilakukan,
bahwa dari berbagai kasus penyakit jantung pada manusia, dua puluh lima
persennya disebabkan oleh rokok.
Sebagai masyarakat kita harus
berusaha ikut berperan serta dalam mensosialisasikan bahaya merokok.
Seluruh pihak, seperti orang tua, guru, masyarakat serta pemerintah
wajib melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok bagi pelajar sesuai
dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan
harus dilakukan secara berkesinambungan. Hal-hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah dan mengurngi para pelajar merokok antara lain adalah
pihak sekolah dan jajarannya memiliki komitmen membebaskan sekolah dari
rokok. Para guru, staf dan orang tua serta para tamu yang berkunjung ke
sekolah tidak diperkenankan merokok seperti layaknya di rumah sakit. Hal
ini merupakan suatu bentuk keteladanan. Sangat tidak bijak jika hanya
siswa saja yang dilarang merokok.
Selain itu dengan membudayakan hidup sehat yang bebas asap rokok harus
dimulai dari sekarang. Demi orang-orang yang kita cintai, lebih baik
kita berhenti merokok mulai dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar